Selasa, 13 September 2011

Alumni PMII NTB Usulkan KMNU jadi Banom Mahasiswa NU

Mataram, Kitab Kuning Digital. Terkait rencana kembalinya PMII menjadi badan otonom NU, Lalu Aksar Anshori, SP salah satu mantan Ketua Umum PC PMII kota Mataram (1993-1994) yang kini duduk menjadi ketua KPU NTB angkat bicara.

"Sebaiknya PMII tidak menjadi banom NU, sebaiknya tetap independen, Nahdlatul Ulama sendiri belum tentu memahami karakteristik dan tipelogi gerakan mahasiswa pada setiap perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia," kata Bang Aksar sapan akrabnya kepada Kitab Kuning Digital, Jumat pagi (03/07)

Alumni PMII NTB Usulkan KMNU jadi Banom Mahasiswa NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Alumni PMII NTB Usulkan KMNU jadi Banom Mahasiswa NU (Sumber Gambar : Nu Online)


Alumni PMII NTB Usulkan KMNU jadi Banom Mahasiswa NU

Apabila NU mau membuat banom baru di tingkat kemahasiswaan, menurutnya, maka lebih tepat NU itu mengesahkan KMNU sebagai banom NU, dan KMNU itu sendiri dinilai efektif bergerak di seluruh kampus guna menyebarkan faham ke-NU-an, yakinnya.

Kitab Kuning Digital

"NU sebenarnya tinggal memberikan legitimasi (mengesahkan) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) untuk dijadikan banom yang bergerak di setiap kampus yang ada," sarannya

Dia pun mencontohkan kembali, KMNU yang saat ini ada di Perguruan Tinggi Luar Negeri, seperti yang ada di Mesir, London, Amerika, Maroko dst. Sementara PMII sendiri yang selama ini sudah berkembang dan tidak punya masalah dengan NU sebaiknya dibiarkan saja tidak menjadi banom, sebutnya.

Menurutnya, antara mahasiswa yang berada di perguruan tinggi agama dan umum, yang ada di wilayah Jawa dan luar pulau Jawa, masing-masing mereka tentu memiliki tipologi dan karakteristik yang berbeda, dan NU sendiri belum tentu memahami kondisi tersebut, kata Mantan Ketua PW Ansor ini memperkuat alasannya agar PMII tidak menjadi banom lagi

Kitab Kuning Digital

Aksar sendiri menilai sikap demikian bisa berakibat mengerdilkan kader-kader PMII yang ada di setiap perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi kampus umum, katanya.

Dia pun mencontohkan bahwa ormas besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah selama ini belum mampu membangun gerakan banom kemahasiswaan pada setiap kampus yang ada.

"Belum ada ormas besar di Indonesia yang mampu membangun gerakan banom kemahasiswaannya di sejumlah kampus yang ada, IMM sebagai banom kemahasiswaan milik Muhammadiyah tidak berkembang di kampus-kampus. Bahkan sekalipun di kampus milik Muhammadiyah itu sendiri," paparnya.

"Saya cinta terhadap PMII, saya pernah dibesarkan PMII, saya pernah menjadi Ketua Umum PC PMII Mataram pada Tahun 1993-1994 lalu. Bahkan bukan saja pernah Menjadi Ketua Umum di PMII, saya juga pernah menjadi Ketua IPNU NTB dan Ketua PW GP Ansor NTB," jelasnya.

Kendati demikian, Aksar menyerahkan kepada kader PMII "Keputusan terakhir ada di sahabat pengurus dan PB PMII," tandasnya.

Tapi ia pun menegaskan kembali bahwa PB PMII pun tidak bisa mewakili aspirasi di bawah kecuali keputusannya (masuk atau tidak jadi banom) diambil melalu Kongres.

Begitupun IKA PMII yang wacananya lebih cendrung PMII menjadi banom. Ia menegaskan IKA PMII juga tidak bisa menjadi acuan final karena IKA sendiri belum memiliki aturan tentang penetapan mekanisme ke mana arah PMII pada muktmar mendatang. (Hadi/Mukafi Niam)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/60650/alumni-pmii-ntb-usulkan-kmnu-jadi-banom-mahasiswa-nu

Kitab Kuning Digital

Situs ini merupakan dedikasi untuk negeri, sebagai kitab kuning digital. Kami selain share doa-doa, amalan, informasi, juga share download kitab kuning digital. Terimakasih.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Kitab Kuning Digital sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Kitab Kuning Digital. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Kitab Kuning Digital dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock