Jakarta, Kitab Kuning Digital. Keberadaan NU sebagai organisasi Islam moderat ditengah-tengah suasana dunia yang semakin terasa tidak aman semakin diakui dan laku oleh dunia internasional. Pada 29 Agustus lalu, Ketua Umum PBNU diangkat sebagai anggota dewan penasehat Rabithah Alam Islami dan selanjutnya beberapa pengakuan internasional lainnya terus diberikan.
Padahal sebelumnya NU diundang saja tidak, NU dianggap bidah, klenik, sinkretis, dan semacamnya yang harus diberantas, lho sekarang kok mereka malah menjadikan kita sebagai dewan penasehat atau mustasyarnya, tandas Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di PBNU, Jumat.
Perubahan sikap bersebut ditanyakan kepada Sekjen Rabithah Alam Islami Syeikh Abdullah At Turki dan dijawabnya karena ia menginginkan mengetahui NU dan Islam Indonesia yang sesungguhnya.
Hasyim: NU Sekarang Semakin Laku (Sumber Gambar : Nu Online) |
Hasyim: NU Sekarang Semakin Laku
Kesempatan tersebut tak disia-siakan untuk menjelaskan perbedaan kondisi Indonesia dengan Arab. Kalau Timur Tengah ada 32 negara dengan satu budaya sedangkan Indonesia adalah satu negara dengan 247 adat. Islamnya sama tapi memaknainya berbeda karena perbedaan kondisi tuturnya.Pengakuan internasional lainnya terhadap NU juga diberikan saat ketua umum PBNU masih di Arab Saudi dan diminta untuk menjadi salah satu dari sembilan presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) yang saat itu tengah mengadakan konferensi di Tokyo dan dihadiri oleh sekitar 600 tokoh dari 20 agama dari 100 negara sedunia.
Saya dapat telpon diminta menjabat sebagai salah satu presiden WCRP, saya terima saja karena saya ingat bahwa barang siapa yang memperjuangkan kebenaran, pasti diberi jalan, imbuhnya.
Kitab Kuning Digital
WCRP adalah organisasi lintas agama yang menghimpun tokoh-tokoh berbagai agama dari seluruh dunia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. WCRP sendiri didirikan pada tahun 1970 dan saat ini berpusat di markas PBB New York.Beberapa program yang dijalankan adalah menghentikan perang, mengakhiri kemiskinan dan melindungi bumi. Mereka telah berupaya untuk membantu upaya rekonsiliasi di Irak, menjadi mediator dalam perang antar suku di Sierra Leone serta membantu jutaan anak yang terinfeksi virus HIV di Afrika.
Berikutnya PBNU pada 10-13 September diundang ke Thailand untuk mengikuti perayaan 60 tahun penobatan Raja Thailand. Pertemuan tersebut sekaligus digunakan untuk membahas penyelesaian Thailand Selatan. Raja dan Perdana Menteri Thailand sangat gembira atas masukan-masukan yang diberikan PBNU.
Kitab Kuning Digital
Pada tanggal 19 September yang akan datang, PBNU akan berkunjung ke New York untuk mendaftarkan International Conference of Islamic Scholars (ICIS), organisasi yang dikembangkan PBNU untuk menyelesaikan berbagai konflik internasional dengan pendekatan people to people, sehingga organisasi ini akan resmi di dunia Internasional. (mkf).Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/5284/hasyim-nu-sekarang-semakin-laku
Kitab Kuning Digital
EmoticonEmoticon