Jumat, 23 Desember 2016

Pola Dakwah Wali Songo Perlu Diteladani

Blitar, Kitab Kuning Digital. Pola dakwah wali Sembilan (wali songo) perlu diteladani oleh para kader dan penerus NU. Karena, pola yang dijalankan oleh para wali sederhana. Namun mengandung hikmah dan motivasi yang sangat tinggi.

Dalam berdakwah para wali ini tidak terlalu muluk-muluk dalam penyampaian. Namun, dinamis dalam pelaksanaannya," ujar Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Blitar, KH Noer Hidaytulloh Dawami kepada NU Onlie tadi pagi (10/1), usai melakukan ziarah makam dan pendiri NU di Jatim, tadi pagi.

Pola Dakwah Wali Songo Perlu Diteladani (Sumber Gambar : Nu Online)
Pola Dakwah Wali Songo Perlu Diteladani (Sumber Gambar : Nu Online)


Pola Dakwah Wali Songo Perlu Diteladani

Sitem dakwah para wali, lanjut Kiai Noer, tidak macem-macem. Baik pola maupun bahasanya. Sehingga masyarakat luas mudah menerima apa yang disampaikan.

Kitab Kuning Digital

Para wali itu semua hafal Quran dan hadits. Tapi mereka tidak banyak mengunakan dalil-dalil itu untuk disampaikan ke umatnya. Namun kandungannya yang dijlentrehkan berfaedah. Misalnya kenduri. Dulu kenduri itu bentuknya sesaji kepada mahluk gaib. Namun oleh wali diluruskan bahwa kenduri itu bagian dari shodaqoh. La shodaqoh itu bagian dari li dafil balak (menjauhkan dari mara bahaya)," ungkap Kiai Noer yang juga pengasuh pesantren Darur Roja Selokajang ini.

Jadi dakwahnya sangat sederhana. Namun mengena. Para wali tahu ini Jawa bukan Arab. Sehingga melalui tradisi dan buya itulah para wali bisa menyebarkan Islam di Jawa secara damai. Ini yang perlu diteladani," tambahnya.

Kitab Kuning Digital

Sebagimana diketahui, sukses pelaksanaan dan hasil dalam konfercab NU Kabupaten Blitar. Panitia konfercab, melakukan safari ziarah wali dan pendiri NU di Jatim. Acara dilaksanakan, 8-9 Januari 2013 kemarin. Ziarah yang diikuti anggota panitia berjumlah sekitar 55 orang itu mengambil rute, Tuban, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Surabaya dan Jombang.

Ziarah kita mulai dari Tuban, lalu ke Lamongan, terus Gresik. Tiba di Gresik pas waktu subuh. Habis Subuhan, kita ziarah ke makam Sunan Giri. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Bangkalan untuk ziarah ke makam Syakhona Cholil. Usai dari Bangkalan, rombongan menuju ke Ampel Surabaya, jelas Masduki, ketua panitia.

Tiba di Ampel, lanjut Masduki, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. Padahal, rombongan masih belum ke Troloyo Mojokerto dan Tebuireng Jombang. Karena waktunya mepet, maka perjalanan dilanjutkan ke Jombang. Untuk ziarah ke makam KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Namun sayang, tiba di Tebuireng waktu sudah menunjukkan pukul 17.15 menit. Pintu gerbang pesarehan sudah tutup. Yak arena tutup kit abaca tahlil di depan pintu masuk di sebelah barat. Toh hal ini tidak mengurangi pahala tahlil," ujar Masduki menghibur. Setelah itu, rombongan pulang ke Blitar melalui jalur Pare dan Kediri. Tadi malam sekitar jam 22.00 kita sampai di Blitar," tambahnya.

Redaktur : Hamzah Sahal

Kontributor : Imam Kusnin

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/41694/pola-dakwah-wali-songo-perlu-diteladani

Kitab Kuning Digital

Situs ini merupakan dedikasi untuk negeri, sebagai kitab kuning digital. Kami selain share doa-doa, amalan, informasi, juga share download kitab kuning digital. Terimakasih.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Kitab Kuning Digital sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Kitab Kuning Digital. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Kitab Kuning Digital dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock